Sebuah Kemegahan Kapal Pinisi |
Ada hal yang patut menarik perhatian dalam pembuatan kapal Pinisi ini, apalagi kalau bukan kebiasaan adat tradisionalnya yakni kekuatan magis dalam prosesnya.
Penentuan hari baik dalam kapal Phinisi merupakan hal yang pokok dan vital. Prosesnya terdiri dari:
1. Mencari Kayu
2. Menebang Kayu
3. Mengeringkan kayu
4. Memotong kayu.
5. Merakit kayu2 menjadi perahu kapal dengan memasang lunas, papan, dempul, hingga Memasang tiang layar.
6. Peluncuran perahu ke laut.
Tidak asal bikin saja dari proses tadi, tetapi tiap tahap langkah-langkah di atas senantiasa diiringi oleh ritual tradisional yang tidak pernah terlewati sejak jaman dulu oleh nenek moyang mereka.
Semisal dalammencari kayu haruslah pada hari ke 5 dan atau ke 7. Angka 5 memiliki simbol yang berarti rejeki sudah di tangan (naparilimai dalle'na). Angka 7 mengandung arti selalu mendapat rejeki (natujuanggi dalle'na).
Bila udah jadi dan siap diluncurkan ke laut maka diperhitungkan upacara pengorbanannya berupa seekor kambing (bila bobot kurang dari 100 ton), dan seekor sapi (bila bobot di atas 100 ton).
Saat pemotongan lunas tadi, maka posisi Lunas harus menghadap ke timur laut. Balok lunas bagian depan merupakan lambang kaum lelaki. Bagian belakangnya adalah simbol perempuan. Bagian yang akan dipotong haruslah diberi mantra terlebih dahulu dan dikasih tanda oleh sebuah pisau pahat.
Proses ritual kapal Pinisi sangatlah penting artinya bagi penduduk Bulukamba yang merupakan mayoritas pembuat kapal tradisional tersebut. Sebab hal ini berkenaan dengan keselamatan penumpang kapal, pemilik kapal, kapal, dan kelanggengan pembuat kapal Pinisi tersebut.
Kapal Pinisi Berlayar |
Bagian Dalam Kapal pinisi Mewah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar